obatbatuginjalalami.my.id – Artis senior Yayu Unru dikabarkan meninggal dunia hari ini, hari terakhir pekan (8/12/2023) pagi. Berita berpulangnya Yayu Unru disebar pihak keluarga lewat arahan berantai pada WhatsApp.
Yayu Unru menghembuskan napas terakhir di tempat berada dalam proses pemulihan usai mengalami serangan jantung. Padahal menurut keterangan terakhir sang istri, Nita Unru, kondisi Yayu sudah ada berangsur pulih.
“Alhamdulillah, kondisinya sekarang sudah ada membaik. Sudah lepas oksigen lalu sudah ada mampu makan sendiri,” kata Nita Unru pada sehari sebelum suaminya meninggal.
Aktor 61 tahun itu memang sebenarnya miliki riwayat alami dua kali serangan jantung hingga menjalani operasi pemasangan ring.
Diketahui, pengidap sakit jantung sampai harus dijalankan pemasangan ring berarti telah terjadi terjadi sumbatan pada pembuluh darah di tempat jantung. Sehingga, fungsi pemasangan ring yang disebutkan untuk membuka kembali penyumbatan pada arteri.
Dikutip dari Halodoc, alat ring jantung atau stent itu berbentuk tabung kecil yang digunakan biasa terbuat dari plastik atau logam. Pemasangan ring biasanya diadakan terhadap pasien yang digunakan mengidap penyakit jantung koroner.
Pasalnya, penyakit yang dimaksud dapat menciptakan plak atau steroid menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan penyumbatan. Dengan dipasangnya ring, arteri menjadi terbuka sehingga darah bisa jadi mengalir lancar.
Faktor gaya hidup tiada sehat menjadi faktor paling umum terjadinya penyakit jantung koroner. Seperti kebiasaan merokok, konsumsi makanan tinggi gula, garam, serta lemak, hingga jarang berolahraga. Itu sebabnya, penyakit yang dimaksud juga rentan dialami oleh anak muda.
Penyakit jantung juga masih menjadi salah satu penyulut tingginya hitungan kematian dalam dunia. Berdasarkan data WHO pada 2022, tercatat sebanyak 18,6 orang meninggal dunia setiap tahun dikarenakan penyakit jantung.
Kementerian Aspek Kesehatan (RI) juga mencatat kalau penyakit jantung masih menjadi pemicu utama kematian di dalam Indonesia. Informasi Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), persoalan hukum kematian akibat penyakit jantung atau kardiovaskular di tempat Indonesia ada sebanyak 251,09 per 100.000 orang pada 2019. Jumlah itu meningkat 1,25 persen dibandingkan 2018.